Parkour is Parkour. Aktivitas yang satu ini memang sulit untuk dikelompokkan dalam kategori tertentu. Secara umum Parkour banyak diartikan sebagai seni berpindah tempat atau seni melarikan diri.
Jika didefinisikan lebih tajam Parkour dapat disebut sebagai aktivitas bergerak dari satu titik ke titik lain secara efisien dan cepat dengan prinsip mengandalkan kemampuan tubuh. Karena keunikan aktivitas itu David Belle sebagai bapak Parkour dunia membuat kategori sendiri, parkour is parkour.
Berlari bebas, berlompatan, menggapai, dan meloncat dari dinding tinggi itulah deskripsi mudah yang bisa menggambarkan aktivitas parkour. Bagi banyak orang aktivitas yang satu ini memang belum banyak dikenal. Tapi sebenarnya aksi para traceours (pelaku parkour) sudah bisa dilihat di beberapa film seperti Yamakasi, Great Chalenge atau B-13. Tak hanya film asing, aksi traceours Indonesia pun sebenarnya bisa dilihat dari beberapa iklan televisi untuk produk rokok dan minuman energi.
Tak ubahnya para traceours di dunia, traceours di Surabaya mengaku menikmati parkour karena bisa melatih fisik dan mental. “Jika kami melompati dinding misalnya, dinding itu ibarat rintangan yang harus dilalui dengan cepat dan cara yang menarik. Falsafah itu juga berlaku dalam hidup di mana kita harus menghadapi dan melalui rintang sebaik mungkin,” ujar Mayo, koordinator ScAPE, komunitas parkour Surabaya.
Masih terkait manfaat parkour dari sisi mental Mayo menerangkan jika seorang traceours dituntut dan dilatih memiliki keyakinan diri. “Untuk melompat dari satu titik ke titik lain tidak mungkin bisa dilakukan tanpa ada keyakinan diri, motivasi itulah yang dilatih secara bertahap,” tambah Mayo.
Sementara dari sisi fisik tidak diragukan lagi jika kekuatan, kelenturan tubuh menjadi modal utama menjalani parkour. Tak ubahnya olahraga para traceours juga membekali diri dengan melakukan latihan fisik dasar seperti push up dan shit up untuk kekuatan. Latihan gerakan-gerakan spesifik menjadi menu olah fisik selanjutnya dan dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan dan keyakinan diri.
Di dahului dengan pemanasan, ditunjang kekuatan tubuh yang prima, ketrampilan yang diasah, serta mental dan keyakinan diri yang baik seorang traceours siap beraksi di manapun. Meloncat dari gedung bertingkat, berlari dan meloncati pagar besi di kampus atau perkantoranpun bisa menjadi aksi ekstrem sekaligus menarik sebagai tontonan.
Komunitas Parkour Parkour muncul pertama kali di Prancis. Aktivitas ini lahir sebagai pengembangan aktivitas militer Prancis yang disebut sebagai parcours du combattant. Berangkat dari dasar olah fisik dan mental secara militer itu David Belle melakukan pengembangan dan lebih menguniversalkan aktivitas dengan istilah baru, parkour.
Parkour semakin populer ketika David Belle dan beberapa rekannya seperti Sebastien Foucan dan Yann Hnautra membentuk grup yang diberi nama Yamakasi di tahun 1997. Berdasar nama kelompok Parkour itulah lahir film layar lebar tentang Parkour berjudul Yamakasi.
Di Indonesia parkour mulai berkembang tiga tahun belakangan. Di Surabaya sendiri komunitas parkour, ScAPE (berasal dari kata escape) mulai terbentuk, Oktober 2007. Komunitas itu lahir dari kesamaan minat orang-oranmg di dalamnya “Awalnya sih karena tertarik melihat parkour di film, You Tube atau di internet-internet dan ternyata banyak juga teman yang tertarik, ya sudah akhirnya kami berkumpul dan berlatih bersama,” papar Mayo tentang terbentuknya ScAPE.
Berbekal pengetahuan yang di dapat dari internet itulah Mayo dan teman-temannya berlatih bersama. Selain mencari informasi dari internet dan nelihat aksi traceours dari film mereka juga menjalin komunikasi dengan komunitas parkour di kota lain seperti Malang, Jakarta, dan Bandung.
Mengingat tidak ada pelatih khusus, faktor kebersamaan menjadi perekat di antara mereka. Rasa kebersamaan itu juga yang akhirnya membuat komunitas parkour kian berkembang. “Cuma dari informasi mulut ke mulut jumlah teman kami terus bertambah,” ujar Iko, salah satu traceours Surabaya. Saat ini setidaknya sudah ada sekitar 30 orang yang bergabung di ScAPE. dyan rekohadi
Sumber :
http://www.surya.co.id/2009/01/06/parkour-hanya-untuk-yang-punya-nyali.html
Sumber Gambar:
http://swittersb.files.wordpress.com/2009/03/parkour.jpg
http://static.howstuffworks.com/gif/parkour-4.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar